Jika kita datang ke propinsi Sulawesi Utara melalui udara, maka tempat pertama yang akan kita jejak adalah bandara Sam Ratulangi (IATA : MDC, ICAO : WAMM). Sebuah bandar udara internasional yang terletak di pinggiran Kota Manado tepatnya di kawasan Mapanget. Kesan yang bersahabat bisa langsung kita temui begitu tiba di bandara termegah di Indonesia Timur ini. Kawasan yang asri dan hijau serta suasana yang ramah akan menjadi sambutan selamat datang yang mengesankan.
Bandar udara international Samratulangi merupakan bandara kebanggaan masyarakat Sulawesi Utara. Ia berada dalam klasifikasi 1b dan masuk dalam kategori ketiga untuk bandara terbaik di Indonesia setelah Soekarno Hatta, Jakarta dan Hang Nadim Batam. Letaknya hanya 13 kilometer atau 30 menit dari dari pusat kota Manado . Bandara yang terletak pada 01.32 Lintang Selatan/124.55 Bujur Timur dan memiliki ukuran landasan 2500m X 45m berkekuatan LCN 80 ini memiliki sejarah yang cukup panjang bagi masyarakat Sulawesi Utara. Sebelumnya ia bernama Mapanget sesuai nama daerah tempatnya berada. Dan di tahun 1958, ia sempat dijadikan pangkalan udara militer oleh AUREV (Angkatan Udara Revolusioner) Permesta, sebuah gerakan perjuangan yang muncul akibat ketimpangan ekonomi di Indonesia . Pada waktu itu, bandara ini sempat hancur total akibat dibombardir oleh pesawat-pesawat pembom angkatan udara Indonesia . Bandara ini kemudian diberi nama sesuai dengan nama pahlawan nasional Indonesia asal Sulawesi Utara Dr. Gerungan Saul Samuel Jacob Ratulangi.
Di tahun 2001 bandara udara ini dipugar dengan biaya 700 milyar dan diresmikan oleh Presiden Abdurrahman Wahid. Pemugaran itu menjadikan bandara ini sebagai yang terbaik ketiga di Indonesia . Teknologi yang dimiliki bandara ini tidak kalah dari bandara-bandara internasional lainnya di Indonesia. Terminalnya berlantai tiga dan merupakan satu dari sedikit bandara di Indonesia yang memiliki belalai atau pintu masuk ke luar dari dan ke pesawat seperti yang dimiliki oleh Bandara Soekarno-Hatta.
Karena letaknya yang tepat di bibir Asia Pasifik dan posisinya sebagai gerbang masuk ke Indonesia Timur, Bandara Samratulangi memiliki peran yang penting mendampingi Bali dalam distribusi wisatawan mancanegara ke Indonesia. Melalui bandara ini, wisatawan dapat memulai perjalanannya ke kawasan timur Indonesia, ke Morotai, Ternate yang terkenal dengan wisata sejarah, atau ke Banda Naira dengan alam lautnya yang indah. Atau dari Manado wisatawan dapat melanjutkan petualangan ke Balikpapan , Sulawesi Tengah, dan sebagainya. Atau bisa ke Papua dengan tradisi masa lalu serta alamnya yang asli, atau ke Gorontalo dengan Benteng Otanaha, ke Bolaang Mongondow dengan wisata ilmiah di Taman Nasional Nani Wartabone yang kaya beragam jenis serangga yang mengandung obat-obatan, atau ke perairan surga (paradiso) di berbagai lokasi laut Kabupaten Kepulauan Sangihe dan Kabupaten Kepulauan Talaud. Artinya, bandara Samratulangi adalah gerbang menuju surga-surga wisata di Indonesia Timur.
Kenyataan ini didukung oleh fakta bahwa 75 penerbangan internasional dari Asia Timur dan Eropa serta Amerika yang menuju berbagai kota penting di Australia dan Selandia Baru melewati udara atau angkasa di atas Manado. Bandara Samratulangi memiliki luas 200,1416 hektar, landasannya terbuat dari aspal concrete dan terdiri atas dua apron masing-masing apron A dengan luas 14.279 M2, kekuatan LCN 80 berpermukaan aspal concrete dan berkapasitas 6 pesawat sejenis F-27. Apron B seluas 15.715 M2 & 23.345 M2 kekuatan LCN 60 & beton K.350, Max. a/c;B-737 berpermukaan aspal concrete & rigid pavement, dengan kapasitas 1 pesawat A 300/sejenis serta 3 pesawat B 737/sejenis. Bandara ini juga memiliki 3 terminal dengan luas keseluruhan: 4.626 m2 masing-masing : terminal kedatangan dan keberangkatan domestik seluas 815,5 m2, terminal kedatangan dan keberangkatan internasional seluas 743,5 m2, terminal lain-lain (check in, waiting lounge, dll) seluas 3.067 m2.
Bandara ini juga dilengkapi fasilitas keamanan seperti : x-ray, walk trough, explosive detector dan handy metal detector. Bagi para penumpang yang tiba tanpa jemputan bisa menggunakan fasilitas transportasi seperti taksi dan angkutan kota untuk ke tempat tujuan. Sedang bagi para penjemput tersedia lapangan parkir seluas 9.580 M2 dengan jalan lebar dan beraspal mulus.
Segala fasilitas yang diperlukan penumpang tersedia lengkap di bandara ini. Mulai dari executive & VIP lounge, bank, ATM, fasilitias komunikasi seperti telex, facsimile, telepon umum, toko-toko cenderamata, kafe dan restoran, dsb. Bagi pelaku bisnis bandara ini sudah sangat layak karena di dampingi terminal kargo untuk pengiriman barang yang moderen. Kini setidaknya 6 maskapai penerbangan komersil yang melayani rute penerbangan ke bandara ini baik untuk jalur penerbangan domestik maupun internasional antara lain Garuda Indonesia Airways, Merpati Indonesia Airlines, Lion Air, Batavia Air, Wings Air, Sriwijaya Air, Adam Air, Silk Air dan beberapa perusahan penerbangan carteran seperti Pelita Air Service, Airfast.
Dengan keberadaan dan fasilitas yang dimiliki bandara internasional Samratulangi maka tidak ada lagi yang perlu diragukan untuk berkunjung ke Sulawesi Utara. Datanglah dan anda akan membuka gerbang menuju surga wisata Indonesia Timur!