Bunaken adalah sebuah pulau seluas 8,08 km² di Teluk Manado, yang terletak di utara pulau Sulawesi. Pulau ini merupakan bagian dari kota Manado, ibu kota provinsi Sulawesi Utara, Indonesia. Di sekitar pulau Bunaken terdapat taman laut Bunaken yang merupakan bagian dari Taman Nasional Kelautan Manado Tua.
Taman laut ini memiliki biodiversitas kelautan salah satu yang tertinggi di dunia. Selam scuba menarik banyak pengunjung ke pulau ini. Secara keseluruhan taman laut Bunaken meliputi area seluas 75.265 hektar dengan lima pulau yang berada di dalamnya, yakni Pulau Manado Tua, Pulau Bunaken, Pulau Siladen, Pulau Mantehage berikut beberapa anak pulaunya, dan Pulau Naen. Meskipun meliputi area 75.265 hektar, lokasi penyelaman (diving) hanya terbatas di masing-masing pantai yang mengelilingi kelima pulau itu. Lokasinya yang strategis, sekitar 8 km dari daratan Kota Manado dan dapat ditempuh dalam waktu setengah hingga dua jam, membuat Taman Laut Nasional ini mudah dikunjungi wisatawan.Taman laut ini terus berkembang dan dilindungi oleh pemerintah Sulawesi Utara. Taman laut ini diresmikan oleh menteri kelautan tanggal 15 Oktober 1991 (SK/730/KPTS-II/91). Lebih dari 150 spesies dari 58 genus di Pantai Bunaken. Lebih dari 3.000 spesies ikan berenang dalam kawasan "Segi Tiga Emas" Papua Nugini, Filipina, dan Indonesia.
Bunaken secara biologis dan strategis terletak di "segi tiga" ini. Taman laut Bunaken memiliki 20 titik penyelaman (dive spot) dengan kedalaman bervariasi hingga 1.344 meter. Dari 20 titik selam itu, 12 titik selam di antaranya berada di sekitar Pulau Bunaken. Dua belas titik penyelaman inilah yang paling kerap dikunjungi penyelam dan pecinta keindahan pemandangan bawah laut. Apalagi, Taman Laut Bunaken termasuk di antara 10 tempat penyelaman terpopuler di dunia. Tempat ini banyak dikunjungi turis, khususnya para penyelam karena menawarkan penyelaman spektakuler hingga kedalaman 100 meter lengkap dengan pesona terumbu karangnya yang indah bersama air lautnya yang hangat serta menyegarkan.
Sebagian besar dari 12 titik penyelaman di Pulau Bunaken berjajar dari bagian tenggara hingga bagian barat laut pulau tersebut. Di wilayah inilah terdapat underwater great walls, yang disebut juga hanging walls, atau dinding-dinding karang raksasa yang berdiri vertikal dan melengkung ke atas. Dinding karang ini juga menjadi sumber makanan bagi ikan-ikan di perairan sekitar Pulau Bunaken. Taman Laut Bunaken merupakan perwakilan ekosistem perairan tropis Indonesia yang terdiri dari ekosistem hutan bakau, padang lamun, terumbu karang, dan ekosistem daratan atau pesisir. Di bagian utara terdiri dari Pulau Bunaken, P Manado Tua, P Mantehage, P Siladen, P Nain, P Nain Kecil, dan sebagian wilayah pesisir Tanjung Pisok. Sedangkan di bagian selatan meliputi sebagian pesisir Tanjung Kelapa. Di sebelah Utara terletak Laut Sulawesi yang mempunyai kedalaman melebihi 19.800 kaki. Potensi daratan pulau-pulau di taman nasional ini kaya dengan jenis palem, sagu, woka, silar dan kelapa. Jenis satwa yang ada di daratan dan pesisir, antara lain kera hitam Sulawesi (macaca nigra), rusa (cervus timorensis russa), dan kuskus (ailurops ursinus ursinus). Jenis tumbuh-tumbuhan yang tumbuh di hutan bakau Taman Nasional Bunaken adalah rhizophora sp, sonneratia sp, lumnitzera sp, dan bruguiera sp.
Hutan ini juga kaya dengan berbagai jenis kepiting, udang, moluska dan berbagai jenis burung laut seperti camar, bangau, dara laut, dan cangak laut. Jenis ganggang yang terdapat di taman nasional ini meliputi jenis caulerpa sp, halimeda sp, dan padina sp. Padang lamun yang mendominasi terutama di Pulau Mantehage, dan Pulau Nain adalah thalassia hemprichii, enhallus acoroides, dan thalassodendron ciliatum
Tercatat sedikitnya 13 jenis karang hidup di perairan Taman Nasional Bunaken, dengan dominasi jenis terumbu karang tepi dan terumbu karang penghalang. Yang paling menarik adalah tebing karang vertikal yang menghampar hingga sejauh 25-50 meter.Sekitar 91 jenis ikan terdapat di perairan Taman Nasional Bunaken. Di antaranya yang sangat terkenal adalah ikan kuda gusumi (hippocampus kuda), oci putih (seriola rivoliana), lolosi ekor kuning (lutjanus kasmira), goropa (ephinephelus spilotoceps) dan pseudanthias hypselosoma, ila gasi (scolopsis bilineatus). Tetapi secara keseluruhan habitat ini dihuni oleh beraneka macam ikan yang jumlahnya mencapai lebih dari 2.000 jenis, termasuk beberapa jenis ikan langka, seperti jenis ikan Napoleon, dan jenis ikan purba yaitu ikan Raja Laut (Coelacanth) yang semula diperkirakan sudah punah, dan sejauh ini diketahui habitatnya hanya ada di perairan Kepulauan Grande Comorro & Anjou.
Bunaken tidak jauh letaknya dari Manado, kurang lebih 5.000 kaki (15 menit dari Pantai Manado). Cara pencapaian dapat dicapai melalui Pelabuhan Manado dengan menggunakan perahu motor. Sedangkan dari hotel-hotel yang menyediakan jasa kapal pesiar, daerah wisata ini dapat ditempuh dalam waktu sekitar 10-15 menit. Musim kunjungan terbaik adalah bulan Mei-Agustus. Sebuah surga bawah laut yang mempesona.
Bagi mereka yang tidak bisa menyelam jangan dulu berkecil hati, indahnya pesona bawah laut Bunaken bisa dinikmati sambil berenang (snorkeling) atau bagi yang tak sudi berbasah-basah, cukup melakukannya dengan menaiki perahu katamaran, perahu yang telah dilengkapi dengan kaca tembus pandang di bagian dasarnya.
So, don’t die before visiting Bunaken!
(Dari Berbagai Sumber)