Welcome To The Land of Smiling People........



Rabu, 03 Agustus 2011

Cynthia Peggy Maramis

Cynthia Peggy Maramis (dikenal Cynthia Maramis lahir di Jakarta, 4 Juni 1966) adalah penyanyi, pemain sinetron, dan politikus. Dia dikenal sebagai artis pada periode 1980-1998. Cynthia adalah anak pertama dari lima bersaudara dari pasangan Hendrick Maramis dan Bertha Pauline Huppe.

Ia pernah digosipkan oleh media hiburan memiliki hubungan khusus dengan Laksamana (Purn) Soedomo yang pernah menjabat sebagai Ketua Dewan Pertimbangan Agung (DPA). Beberapa kali merencanakan pernikahan tetapi gagal. Pada Januari 2003, dia menikah dengan Adrian Tapada, SE (sedang dalam proses cerai). Acara pernikahannya luput dari liputan pers dan jauh dari hingar-bingar sebuah pesta pada umumnya. Hanya kalangan dekat saja yang mengetahuinya.
Dari pernikahan tersebut, Cynthia menjadi seorang ibu dari tiga putra, masing-masing; Samuel, Joseph, dan Avraham. Bersama keluarganya, ia tinggal di sebuah apartemen di Jakarta Barat. Setelah tujuh tahun berumah tangga, pada akhir Desember 2010, Cynthia menyatakan kepada pers untuk berpisah secara baik-baik dengan sang suami. Perpisahan terjadi karena merasa sudah tidak ada kecocokan lagi. "Ya, karena sudah tidak ada kecocokan lagi," kata Cynthia pada suatu kesempatan di sebuah mall di Jakarta pada November 2010.

Kesenangannya pada seni suara terbentuk sejak di bangku SMP. Talenta ini semakin terasah ketika dia duduk di bangku SMA. Pada saat itu, ia sudah merilis dua album pop Indonesia produksi DS Record dan Win Record.

Pada tahun 1986, ia meluncurkan album karya A. Riyanto (alm) bertajuk Air Mata Rindu. Pada tahun 1994, ia bermain sinetron yang berjudul Untukmu Segalanya I dan ditayangkan di layar kaca RCTI.
RCTI kembali menayangkan aktingnya dalam sinetron Senja Makin Merah (1995) dan Untukmu Segalanya II (1996). Lewat sinetron ini, ia meraih penghargaan sebagai nominator pemeran pembantu utama wanita terbaik. Aktingnya dalam sinetron berjudul Sebuah Permintaan (1997) ditayangkan SCTV.

Pada tahun 1998, stasiun televisi Indosiar menayangkan aktingnya dalam judul Kupu-kupu Kertas dan Takdir. Sinetron berjudul Kupu-kupu Kertas menghantarkannya meraih penghargaan sebagai nominator pemeran utama wanita terbaik. SCTV kembali menayangkan aktingnya dalam sinetron berjudul Kasih Tiada Batas pada tahun 1998. Pada tahun itu juga, ia merilis album ciptaan Rudy Loho yang berjudul Tinggal Satu Bulan dan Maxie Mamiri yang berjudul Perasaan Wanita.

Setelah sekitar 12 tahun tidak tampil, pada 7 April 2010], dia kembali terjun ke dunia akting. Sinetron perdananya berjudul Kesetiaan Cinta yang ditayangkan televisi swasta, SCTV pada tengah malam pukul 22.30-23.30 WIB setiap hari Senin-Kamis. Rencana semula, dia menjalani kontrak dengan MD Entertainment sebanyak 300 episode. Tetapi, belum sempat menembus angka itu, dia menyatakan break hingga waktu yang tidak ditentukan. Dalam sinetron tersebut, dia memerankan tokoh Ny/Ibu/Tante Farida yang kaya tetapi menderita dalam batin karena sejumlah masalah yang menerpa kehidupan dan keluarganya.

Cynthia mulai belajar di Taman Kanak-kanak (TK) "PNIEL" (Samanhudi, Jakarta Pusat), Sekolah Dasar (SD) Kristen V (Samanhudi, Jakarta Pusat), Sekolah Menengah Pertama Kristen(SMPK) I (Pintu Air, Jakarta Pusat), dan Sekolah Menengah Atas Negeri (SMAN)I Boedi Oeomo, Jakarta). Pada 1989, ia sempat kuliah Fakultas Ekonomi (FE) UKI, Jakarta. Pada 2010, ia sedang berusaha menyelesaikan pendidikan S-1 dan S-2 untuk bidang Sastra Inggris dan Program Jurnalistik.

Menjelang Pemilu 2004, dia memutuskan bergabung dengan Partai Damai Sejahtera (PDS) dan menjabat Wakil Ketua Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) DKI Jakarta. Ketika menjadi calon anggota legislatif tingkat I Provinsi DKI Jakarta, perolehan suaranya termasuk yang tertinggi di daerah pemilihan Jakarta Timur. Perolehan suara yang tertinggi dari seluruh caleg separtai pun tidak menghantarkannya duduk sebagai anggota DPR-D DKI Jakarta periode 2004-2009 karena terhadang persyaratan nomor urut kecil.

Pada September 2010, dia menemui anggota DPR-RI dan seorang pejabat teras partai besar. Sejak saat itu, dia memutuskan bergabung dengan partai itu dan menyatakan siap berjuang mencalonkan diri dalam Pemilu 2014 untuk masa keanggotaan 2014-2019 di DPR-RI.

Bidang pelayanan lekat pada dirinya. Selain pernah tampil menyanyikan lagu religius Kristiani, dia juga menyediakan tempat persekutuan doa dan ibadah di Kondominium Kelapa Gading dan Ruko di Jakarta Pusat. Dia juga pernah merilis album rohani kristiani dengan judul Hanya Yesus yang Kuperlu yang diproduksi Shekinah Glory Family dan sebuah album rohani kristiani produksi Bethlehem Record. Ia juga mendirikan yayasan kristiani YSGF). Periode Februari 2008-2009, ia mendirikan dan menjabat pimpinan umum Tabloid Shekinah. Bersama Epaphroditus Ph Mariman, Wongso Susanto, dan Aang Kunaefi, dia mendirikan Media Publik (Majalah) INDEPENDENT pada 20 Oktober 2010 dengan jabatan penasehat.