Welcome To The Land of Smiling People........



Sabtu, 30 Juli 2011

Agriculture - Cengkih (Eugenia Aromatica) - Billy C.W Kalalo

Cengkih merupakan salah satu komoditas pertanian utama propinsi Sulawesi Utara. Tanaman rempah ini memang berasal dari Indonesia tepatnya dari Pulau Maluku, pulau yang berbatasan langsung dengan propinsi Sulawesi Utara.  Selain Indonesia, tanaman ini juga banyak terdapat di Zanzibar dan Madagascar. Pohon cengkih tumbuh setinggi 8 hingga 12 meter. Masa produksi buahnya bisa mencapai 60 sampai 130 tahun. Daun-daunnya lancip dan bergagang pendek. Bunga yang kemudian menjadi buahnya itu tumbuh di pucuk setiap ranting. Tumbuhan malar hijau yang wangi ini memerlukan iklim panas serta lembap dan curah hujan sebanyak 150 - 250mm serta suhu 15° - 38°C. Kondisi yang memang sangat sesuai dengan  keadaan Sulawesi Utara pada umumnya.
Bunga cengkih mengeluarkan aroma yang wangi dan khas, ia digunakan sebagai rempah dalam beberapa jenis masakan dan boleh juga dimakan bersama daun sirih sebagai penambah rasa manis dan enak. Minyak cengkih digunakan untuk meramu obat-obatan dan minyak wangi. Di beberapa negara, cengkih dicampurkan dengan tembakau dalam rokok.
Mengunjungi daerah-daerah perkebunan cengkih di Sulawesi Utara terlebih di masa-masa panen merupakan suatu pengalaman yang menyenangkan. Harum dan wangi tercium di mana-mana. Para pemetik berangkat di pagi hari dan pulang sore hari dengan keranjang penuh buah cengkih.
Saat memetik, mereka riuh rendah dengan lagu dan gurau senda. Berlomba-lomba memperoleh hasil petikan terbanyak. Buah-buah cengkih itu langsung dipisahkan dari tangkainya untuk dijemur keesokan harinya. Mereka melakukan itu sampai malam bahkan subuh hari.
Pada saat itu kita bisa melihat kebersamaan yang timbul dari para pemetik. Dan ketika hasil panen itu dijual. Masyarakat pun bersuka cita. Mereka melaksanakan ibadah dan pesta syukuran. Bahkan jika harga sedang baik, banyak penduduk yang bisa langsung membeli mobil baru.
Sayang, harga cengkih terkadang masih belum stabil. Di masa tertentu ia bisa melonjak sangat tinggi kemudian turun rendah sekali. Ini tentu merugikan semua pihak. Sulawesi Utara masih perlu investor yang bisa mendirikan pabrik pengolahan minyak cengkih dan hasil turunnya agar harganya menjadi stabil dan tentu saja akan menguntungkan petani serta investor itu sendiri. Anda tertarik?